Blog saya ini mencerminkan semua hal yang menarik dan menggairahkan kehidupan pribadi saya: Sepakbola dan olahraga, sinema,fotografi,dunia internet,teknologi,serta dunia jurnalistik. Saya mengajak bloggers serta para pembaca untuk bersama menikmati video-video yang saya sajikan yang saya ambil dari berbagai situs video termasuk hasil produksi sendiri,dan silahkan beri komentar. Salam Bola !
This blog reflected all the interesting and stimulating matters my privacy: football and sport, the cinema, photography, the world of the internet, technology, as well as the world of journalism. I asked bloggers as well as the readers to together enjoy videos that were presented by me that I took from various sites of the video, include produced myself and please gave the comment. Greetings the Ball!




From INDONESIA to The WORLD

Kamis, September 18, 2008

Bila Para Filsuf Bermain Bola -
When the Philosophers Played Football

Apa jadinya bila para filsuf berkumpul dan bermain bola? Tentu anda sulit membayangkannya bukan? Yang akan kita saksikan di bawah ini adalah antara dua negara yang dikenal paling banyak menghasilkan filsuf atau ahli filsafat di dunia, yaitu Yunani dan Jerman. Terutama Yunani, siapa tak kenal Plato,Archimedes,Aristoteles atau Socrates. Mereka ternyata jago juga bermain bola. Hmmm, setidaknya mereka mengerti filsafat bermain bola. Dari negara Jerman juga tak mau kalah. Dimotori oleh Nietzsche dan Immanuel Kant, serta pemain cadangan Karl Marx, Jerman tampil bergaya untuk mengimbangi Yunani. Ya sudahlah, sebaiknya kita tonton saja cuplikan pertandingan, daripada penasaran. Yuk...:
What the outcome when the philosophers gathered and played football? Certainly you had difficulty to imagine that,is it? That will be witnessed by us below this was between two countries that were known often produced the philosopher or the philosophy master in the world, that is Greece and Germany. Especially Greece, who did not know Plato,Archimedes,Aristoteles or Socrates. They evidently very good also to play football. Hmmm, at least they understood the philosophy of football. From the German also did not want to lose. Driven by Nietzsche and Immanuel Kant, beside the reserve player Karl Marx, Germany appeared was stylish to match Greece. Okay then, we better watched the match quotation, than was curious. Come on... :

Ah, memang dasar "tukang" filsafat. Ternyata mereka malah lebih asyik berbincang-bincang dan berpikir sendiri daripada bermain dan menikmati permainan. Walaupun sewaktu pemanasan terlihat bahwa mereka mempunyai skill yang cukup mumpuni, tapi ketika permainan dimulai, naluri sebagai filsuf ternyata lebih menguasai mereka, dan lupa pada permainan bola. Tapi beruntung permainan berakhir juga ketika gol tercipta, seperti yang telah anda saksikan di atas. Bagaimana anda pembaca menilai para permainan para master kita ini? Anda percaya yang anda lihat? Ini bukan mimpi lho. Hehe, bola memang untuk segala bangsa dan segala profesi.
Well, such was the philosopher. Evidently they even more engrosseded in discussing and thinking personally than played and enjoyed the game. Although when the warming up they was seen had skill that was good enough, but when the game was begun, instinct as the philosopher evidently more controlled them, and forgot in the game of the ball. But lucky the game ended also when the goal was created, like that was witnessed by you above. How you the reader considered the games of our masters? You believed everything that you seen? Yes, it was not the dream. Hehe, the ball indeed for all the nations and all the professions.

16 komentar:

Anonim mengatakan...

Sangar2........

Anonim mengatakan...

hebat banget artikelnya
dapet inspirasi darimana nih...?
kok gak bisa nebak ya? penggemar club mana nih..?

Anonim mengatakan...

Oh ya...
mumpung mampir lagi nih.
Ada PR untuk bolasinema nih...
PRnya ada di blog saya, segera mampir ke blog saya yah..
PRnya saya publikasi ntar jam 4 sore
siap2 ya...

Anonim mengatakan...

hidup yunani... btw pegang apa nih.. di piala campions

Anonim mengatakan...

Wkwkwkwkw.....ada2 aja emang udah nalurinya...susah juga...hehehehe

Ngatini mengatakan...

keren...
tapi kalo dipikir2 para filsafat main bola pasti ribet banget ya..habis mereka belum punya celana pendek waktu itu, sarungnya bisa menghalangi cetak gol..

Anonim mengatakan...

Boaet
adi: Setuja, eh setuju.
firanza: Aku penggemar sejati bola, dukung yang sportif aja.
iwan: Mau Milan sih,tapi udah turun divisi.
sulae: yah,naluri orang pinter.
ngatini: ya,main bola emang pake otak.Tapi kalau kaki ga bergerak ya mana ada gol.

Esteban dL mengatakan...

hello, thank you for your visit. You can use the google translator so you can see in your language posts. bye

Anonim mengatakan...

haloha
salam kenal
wah..postingan lo..it's really good

sekali lagi salam kenal

el-Fata.D.A mengatakan...

keren, percaya deh emang sepak bola tu untuk semua, aku ada kata2 manis nih untuk mu

Andibachtiar Yusuf mengatakan...

salam kenal juga, bole2 aja di link kok.....

banyak hal bisa kita temukan di balik kebesaran nama sepakbola

Anonim mengatakan...

For:
esteban: Thanx for your info.
damalyk: lam kenal juga. Tukeran link dong...
mr dodol: ah, kata-kata manis.Apa ya?
andibachtiar yusuf: sepakbola, besar dan bergelimang dollar. Sama APBD,hehe...

Anonim mengatakan...

Sebelum nendang Socrates pasti berpikir keras :D
Bola nya berasal dari mana ?
Gwe mo tendang ke mane nih bola ?
Penting gak sih gwe nendang bola ?

Apipuzi mengatakan...

Ga jadi main bola....

sebelum nendang bola mesti mikir dahulu!

Anonim mengatakan...

For:
Firman: Lain ya kalau Socrates yang pemain Brasil dulu itu. Pasti gak mikir-mikir lagi.
apipuzi: Haha..kelamaan mikir kapan mainnya ya. Mending jadi komentator aja kaleee...

Anonim mengatakan...

Blog yang aneh..he..he...ide dari mana ni...Ada-ada aja

Salam Kenal
tatsua

Sign by Dealighted - Coupons and Deals

 
Flix and Trix
Mascot of Euro 2008
Featuring Shaggy